
SPAM MOLOSOAN SUDAH MENGALIR DI MASYARAKAT SARABAU-BAUHO
Sesuai pantauan hari ini, Kamis (14/11 2019) bahwa satu minggu belakangan ini telah dilakukan running tes SPAM Moloaoan kepada masyarakat Bauho dan Sarabau. Untuk diketahui bahwa Program SPAM Molosoan dibangun pada tahun 2019 ini bersumber dana APBN sekitar Rp 28 Miliar. SPAM Molosoan adalah selain peruntukannya untuk masyarakat kota Atambua, juga merupakan SPAM pengaman SPAM Lahurus artinya diperuntukan juga untuk masyarakat sepanjang jalan Sarabau-Baukoek. Setelah masyarakat sepanjang jalan tersebut mendapat layanan air molosoan akan dilakukan penutupan sambungan rumah para pelanggan yang menggunakan air lahurus sehingga air SPAM Lahurus seutuhnya masuk kota Atambua mengisi reservoir Weaituan. Dengan pengisian reservoir 500 m3 di Weaituan tersebut maka pelayanan kepada masyarakat pelanggan di Weaituan, Lolowa, Haliren, Wekatimun hingga arah wilayah Sesekoe terlayani secara bergilir.
SPAM Weoe dan sebagai air SPAM Molosoan akan mengisi reservoir Fatubenao untuk mengaliri wilayah dataran rendah kota Atambua secara bergilir. Saat pertemuan dengan Balai PPW NTT dan Kementerian PUPR RI bersama Ketua Komisi V DPRRI pada tahun 2017 dan 2018, selalu managemen PDAM Belu menyampaikan usulan agar ada SPAM SPAM baru yang harus dibangun untuk untuk menambah produksi air bagi masyarakat kota Atambua dan sepanjang jalan Lahurus – Baukoek. Usulan ini direspon oleh pemerintah pusat dan daerah. Pada tahun 2017-2018 dibangun SPAM Weoe dan SPAM Wefia. SPAM Wefia dibangun untuk melayani masyarakat Lasiolat dan saat ini sudah beroperasi dan PDAM Belu juga sudah melakukan sosialisasi untuk dalam waktu dekat dilakukan penutupan sambungan rumah dari SPAM Lahurus di masyarakat desa Lasiolat. Dan SPAM Weoe seutunya masuk kota Atambua (saat ini debitnya sangat menurun).
Sedangkan SPAM Molosoan yang dibangun pada tahun 2019 ini, dipastikan akhir tahun ini airnya sudah mengalir di sambungan rumah masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sepanjang jalan Sarabau-Baukoek telah dibangun 3 buah reservoir baja dan satu bak tower. Tiga reservoir baja tersebut masing-masing, reservoir pertama dibangu di puncak Sarabau untuk layani masyarakat Sarabau dan Bauho, Reservoir kedua terletak di dalam kompleks Markas Yonif RK Tobir untuk layani anggota markas Yonif tersebut, dan reservoir ketiga di puncak Tobir untuk melayani masyarakat Baukoek, Raibasin, Halifunan, Bortetuk dan Motaoe, Aitaman desa Manleten. Sedangkan satu bak tower dibangun di Pasar Sabete untuk melayani masyarakat Baulenu dan Wedomu pusat kota kecamatan Tasifeto Timur.
Sebagian air Molosoan akan masuk kota Atambua untuk melayani masyarakat kota Atambua. Semua ini akan diatur dan dikelola oleh managemen PDAM Belu.